Minggu, 21 Oktober 2012

Guruku Pahlawanku

Dalam kehidupan ini, setiap orang mungkin datang dan pergi di dalam perjalanan hidup kita, beberapa dari mereka akan diingat dan beberapa juga akan dilupakan. Tapi satu hal yang pasti, aku tidak akan pernah lupa akan pribadi - pribadi yang meng investasikan kehidupannya untuk tetap bertahan dan setia untuk membimbing, mengoreksi, melatih, mengajarkan dan mengasihi kita sebagaimana mereka mengasihi keluarga mereka, mereka pantaslah di sebut Pahlawan. Mereka menyebut diri mereka Guru, mengapa karna segala sesuatu tentang pengetahuan merekalah yang mengajarkannya, baik itu dari level pengetahuan terendah sampai level tertinggi. So, tanpa mereka dunia ini hanyalah berisikan orang-orang bodoh yang hidup tanpa arah tujuan. Guruku Pahlawanku !

Siapa yang melakukan upaya bagi saya untuk memperoleh pengetahuan ? Siapa orang yang telah mengajarkan saya selama bertahun-tahun ?  Siapa orang yang selalu ada untuk memberi saya sedikit informasi-penuh bahwa saya mungkin menggunakan pengetahuan itu suatu hari nanti ? Siapa orang yang mengorbankan waktu dan tenaga berpuluh-puluh tahun untuk membagikan pengetahuan hari demi hari ? So, hargai, hormati dan kasihi mereka karena mereka berjasa kepada kita, Jika anda yang masih sekolah Please,,, ketika anda membaca artikel ini, maka detik ini pula anda harus sadar bahwa kalian harus membalas kebaikan dan jasa seorang Guru, Hormati mereka dengan tutur kata, sikap dan kerajinan anda untuk terus belajar dan berprestasi. Itu sudah cukup buat membalas jasa-jasa mereka. Guruku Pahlawanku !

Pada beberapa titik dalam hidup kita, kita mungkin telah mempunyai persepsi bahwa guru itu sangat menyebalkan dan membosankan, namun, ada fakta yang tak terbantahkan mengenai mereka yaitu bahwa mereka juga telah berkontribusi terhadap kehidupan kita. Guruku Pahlawanku !

Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita harus mengetahui informasi seputar upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas para Guru, berikut Informasinya :

Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono: Pemerintah  akan terus melakukan upaya  untuk meningkatkan kualitas para  guru menyusul masih ditemukannya 42,25%  pengajar yang kompetensinya dinilai masih di bawah harapan. Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono mengharapkan peningkatan kualitas yang tolok ukurnya bisa diukur dengan uji kompetensi tersebut  sejalan dengan peningkatan kesejahteraan  baik berupa gaji dan  tunjangan bagi guru. 
“Harus kita pastikan para guru memiliki kompetensi. Dari Uji kompetensi yang dilakukan  Kemendikbud terhadap 285.000 [guru],  nilai  rata-rata mereka ternyata 42,25%  masih dibawah harapan,” kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers seusai memipin rakor di kantor Kemendikbud Selasa, (31/7/2012). 
Yudhoyono mengatakan peningkatan kualitas para guru tersebut penting dilakukan, mengingat  para pengajar memiliki  peran dan tugas  yang penting. Yaitu menyiapkan generasi muda Indonesia yang cerdas dan berkarakter baik. 
Presiden Yudhoyono menginginkan  adanya upaya sangat serius untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan para guru tersebut. 
Saya berpesan agar sangat serius untuk  meningkatkan kompetensi para guru sehingga sejalan dengan peningkatan  kesejahteraannya. Kompetensi para guru yang meningkat akhirnya akan bisa mencetak anak didik  menjadi lebih baik,kata SBY.

Sedih juga yah melihat angka guru yang berkompeten hanya sekitar 42,25% , dengan demikian sesuai dengan ungkapan dan keinginan dari bapak Presiden yang akan lebih meningkatkan kualitas seluruh guru di indonesia agar beberapa tahun kedepan kualitas para Guru di indonesia akan semakin membaik hingga pada akhirnya  kualitas para siswa akan semakin baik dan berbobot dalam hal pengetahuan.

Perubahan Kurikulum Berpengaruh Pada Kualitas Pendidikan

Kurikulum pendidikan di Indonesia sebagaimana kita ketahui dari periode ke periode selalu berubah. Ini diperparah lagi dengan ketidakkonsistenan dalam penamaan jenjang sekolah, seperti dari SMA diubah menjadi SMU, kemudian sekolah - sekolah kejuruan yang tadinya STM dan SMEA sekarang diubah menjadi SMK. Padahal dengan perubahan semacam ini pun tidak membuat kualitas semakin meningkat, justru terlihat membingungkan. Belum lagi IKIP dan IAIN yang beramai - ramai berubah menjadi universitas, ini akan membuat lembaga pendidikan tersebut kehilangan jati dirinya.

Sampai sekarang pendidikan kita masih compang-camping karena sering terjadi perubahan kurikulum. Setiap pergantian menteri maka pasti terjadi perubahan yang buntutnya malah membuat bingung pelaku pendidikan. Padahal kurikulum seharusnya tidak boleh berubah, ibaratnya pejabat berikutnya tinggal melanjutkan apa yang telah ditinggalkan oleh pendahulunya, tetapi mungkin karena rasa gengsi yang salah kaprah dari beliaunya sehingga agak malu hati jika tidak melakukan perubahan, alias ingin disebut meninggalkan jasa kelak. Sedikit panas dan memerahkan telinga memang ,tapi inilah kenyataan.

Seharusnya sebuah kurikulum dipatenkan selama beberapa lama agar dapat dilihat hasil dari pembelajaran tersebut. Jika kita melihat kenegara lain yang lebih maju, mereka memiliki SDM yang bagus, itu karena siswa mereka tidak dibuat bingung oleh perubahan yang begitu cepat. Kurikulum yang lama belum terserap langsung sudah terganti. Hal lain adalah banyaknya pemborosan biaya pendidikan termasuk untuk mencetak buku-buku yang pada akhirnya tidak terpakai,padahal seharusnya dapat digunakan untuk membiayai bidang-bidang lain dalam sektor pendidikan misalnya kesejahteraan guru, sehingga tidak akan terdengar lagi nada miris tentang nasib guru yang nyambi kerja jadi tukang ojek untuk mempertahankan asap dapur agar tetap ngepul.

Guru yang konsentrasi bekerja, tentunya akan dapat menghasilkan mutu yang bagus disamping tentunya tetap didukung oleh kurikulum yang tetap. Sebab bisa saja terjadi guru yang berada jauh dipedalaman tidak mengetahui lagi adanya perubahan sehingga otomatis tertinggal jauh akibatnya mutu pendidikan jadi timpang. Mungkin saatnya para orang pintar di Indonesia memikirkan mulai sekarang untuk menentukan takaran baku kurikulum ini sehingga kita bisa terangkat dan bukan menjadi pecundang terus. Ingat, kita masih berada di bawah negara Vietnam. Negara yang baru pulih dari luka perang, sedangkan kita katanya sudah lama merdeka tapi masih saja jalan di tempat, gak maju - maju, Gimana nich..!

Sebaiknya diciptakan standar baku yang dapat diaplikasikan dari waktu ke waktu tentunya harus tetap mengikuti perkembangan jaman, penyempurnaan memang perlu tapi tanpa merubah kurikulum standar bakunya.


Pendidikan dan Infrastruktur Indonesia Masih Kalah

SURABAYA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, kondisi Indonesia saat ini masih kalah jauh dalam persaingan di bidang pendidikan dan Infrastruktur dengan negara lain.

"Meskipun saat ini Indonesia sudah dalam kondisi bagus untuk masalah fiskal dan demografi, tapi kita masih kalah jauh dalam persaingan di bidang pendidikan dan juga infrastruktur," kata Gita dalam kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Selasa (24/5/2011).

Menurutnya, pendidikan adalah syarat penting untuk menuju perbaikan ekonomi. Bahkan pendidikan sangat berperan penting bagi kemajuan bangsa. Dengan pendidikan pula, bangsa ini dapat bersaing dan meningkatkan kualitas kehidupan. Berkali-kali Alumnus Harvard University itu menekankan pentingnya pendidikan di hadapan ratusan mahasiswa ITS yang memenuhi ruang auditorium Pascasarjana ITS.
Source : Okezone.com

Demikianlah artikel mengenai Guruku Pahlawanku, saya pribadi sangat antusias jika berbicara mengenai peranan Guru dan pandidikan pada kehidupan ini, ada banyak hal yang membuat kita sadar bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat berperan penting dalam keseimbangan kehidupan ini, kehidupan ini menjadi berarti jika semua pribadi memiliki pengetahuan yang lebih dari cukup agar kesejahteraan akan menjadi milik dunia khususnya bangsa Indonesia dan Guru adalah sang pahlawan dari semua itu.

Oleh karena itu marilah kita sebagai putra putri indonesia mendukung sepenuhnya kepada pemerintah untuk secepat mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui infrastruktur dan kurikulum pendidikan yang bermutu agar peran para guru juga semakin baik sehingga pada akhirnya negara kita bisa memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar