Energi nuklir merupakan sumber energi alternatif yang menjanjikan sebagi
pengganti bahan bakar fosil.13 Efisiensi dari penggunaan bahan bakar nuklir untuk
menghasilkan listrik jauh lebih besar dibandingkan dengan penggunaan bahan
bakar fosil terutama batu bara sehingga dapat dipastikan bahwa reaktor nuklir akan
dapat sepenuhnya menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.14
Walaupun desain reaktor yang telah ada masih didasarkan atas reaksi fisi nuklir,
namun penelitian lebih lanjut telah diarahkan kepada pengembangan reaktor
berbasis fusi nuklir yang efisien agar dapat digunakan dalam skala konsumen.
Pengembangan ke arah reaktor fusi nuklir ini sangat penting karena deutorium yang
merupakan bahan bakar fusi nuklir, tersedia dalam jumlah yang sangat banyak
dibandingkan dengan uranium-235 yang menjadi bahan bakar reaktor fisi nuklir.15
Fusi nuklir merupakan jawaban atas kebutuhan akan sumber energi yang tidak
terbatas.
Artikel terkait :
1. Balada PLTN di Indonesia
2. Nuklir Penyelamat Peradaban
3. Dilema Pembangunan PLTN di Indonesia
4. PLTN = Revolusi Kebiasaan Indonesia
5. Nuklir, Ancaman atau Solusi ?
6. Atasi Krisis Energi & Global Warming Dengan Teknologi Nuklir
7. Nuklir sebagai Solusi Bergengsi
8. Status Nuklir Ekonomis, tetapi Membawa Bencana
9. PLTN, Teknologi Prospektif Untuk Masa Depan
10. Nuklir Tidak Ramah Tapi Kita Membutuhkannya
11. Reaktor Energi Nuklir
12. Energi Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik
13. PLTN tunjang Produksi Listrik Indonesia
14. Bahaya Radio Aktif dari PLTN
15. Resiko dan Masalah dari PLTN
16. Proses kerja PLTN sebagai pembangkit listrik
17. Pemanfaatan energi Nuklir dan reaksi energi nuklir
Krisis Energi dan PLTN di Indonesia
19. Reaksi dan Energi Nuklir
20. Sejarah penggunaan Energi nuklir
21. Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
22. Energi nuklir dalam Memenuhi Listrik Indonesia
23. Prinsip kerja PLTN
24. PLTN di Indonesia
25. Sejarah singkat Pembangunan PLTN di Indonesia
26. Indonesia, Energi dan Teknologi Nuklir
Senin, 26 November 2007
Reaksi dan Energi Nuklir
Reaksi fisi nuklir adalah proses dimana nukleus dari atom membelah
menjadi dua nuklei atom yang lebih kecil.18 Produk sampingannya berupa neutron,
photon (biasanya dalam bentuk sinar gamma), partikel beta dan partikel alpha.
Reaksi fisi adalah reaksi eksoterm dan menghasilkan energi yang besar baik dari
pancaran sinar gamma maupun energi kinetik dari fragmennya.8
Reaksi fisi digunakan untuk memproduksi energi untuk pembangkit tenaga
nuklir dan juga sebagai penyebab ledakan pada senjata nuklir. Material yang
digunakan sebagai bahan baku dari energi nuklir dapat menghasilkan energi yang
sangat besar akibat dari reaksi berantai dari pembelahan inti atomnya. Hal ini
dikarenakan neuton yang dilepas dari reaksi fisi ini dapat memicu terjadinya reaksi
fisi yang berkelanjutan. Semakin banyak neuron yang dilepaskan maka kan memicu
banyaknya reaksi fisi yang terjadi.7
Energi yang sangat besar ini dapat dikontrol dengan menggunakan reaktor
nuklir. Pada senjata nuklir ledakan yang besar dihasilkan dari energi dari reaksi fisi
nuklir yang tidak terkontrol.9
Jumlah energi yang terkandung pada bahan bakar nuklir adalah beberapa
juta kali dari energi yang terkandung bahan bakar kimia (seperti bensin) dengan
berat yang sama. Ini mmbuat nuklir sebagai sumber energi yang menjanjikan, tetapi
produk buangan dari reaksi fisi nuklir ini sangat radioaktif dan produk buangan
tersebut dapat bertahan hingga ratusan tahun di alam. Selain itu, ketakutan akan
digunakannya energi nuklir ini sebagai senjata pemusnah massal, membuat energi
nuklir sebagai sumber energi utama masih diperdebatkan.
Reaktor pada reaksi fisi nuklir biasanya menggunakan tipe “Critical fission
reactors”. Pada reaktor ini, neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi digunakan untuk
menginduksi terjadinya reaksi fisi yang berulang-ulang, sehingga energi yang
dilepaskan dapat terkontrol. Reaktor ini digunakan untuk tiga tujuan yaitu sebagai
reactor power, research reactor, dan breeder reactor. Reaktor power digunakan
untuk memproduksi panas untuk tenaga nuklir. Research reactor digunakan unuk
memproduksi neutron atau sumber radioaktif untuk kepentingan penelitian, medis,
atau untuk tujuan lain. Sedangkan breeder reactor untuk memproduksi bahan bakar
nuklir. Kebayakan reaktor memproduksi pu-239 (bahan bakar nuklir) dari senyawa
U-238 (bukan bahan bakar nuklir).
Artikel terkait :
1. Balada PLTN di Indonesia
2. Nuklir Penyelamat Peradaban
3. Dilema Pembangunan PLTN di Indonesia
4. PLTN = Revolusi Kebiasaan Indonesia
5. Nuklir, Ancaman atau Solusi ?
6. Atasi Krisis Energi & Global Warming Dengan Teknologi Nuklir
7. Nuklir sebagai Solusi Bergengsi
8. Status Nuklir Ekonomis, tetapi Membawa Bencana
9. PLTN, Teknologi Prospektif Untuk Masa Depan
10. Nuklir Tidak Ramah Tapi Kita Membutuhkannya
11. Reaktor Energi Nuklir
12. Energi Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik
13. PLTN tunjang Produksi Listrik Indonesia
14. Bahaya Radio Aktif dari PLTN
15. Resiko dan Masalah dari PLTN
16. Proses kerja PLTN sebagai pembangkit listrik
17. Pemanfaatan energi Nuklir dan reaksi energi nuklir
Krisis Energi dan PLTN di Indonesia
19. Reaksi dan Energi Nuklir
20. Sejarah penggunaan Energi nuklir
21. Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
22. Energi nuklir dalam Memenuhi Listrik Indonesia
23. Prinsip kerja PLTN
24. PLTN di Indonesia
25. Sejarah singkat Pembangunan PLTN di Indonesia
26. Indonesia, Energi dan Teknologi Nuklir
menjadi dua nuklei atom yang lebih kecil.18 Produk sampingannya berupa neutron,
photon (biasanya dalam bentuk sinar gamma), partikel beta dan partikel alpha.
Reaksi fisi adalah reaksi eksoterm dan menghasilkan energi yang besar baik dari
pancaran sinar gamma maupun energi kinetik dari fragmennya.8
Reaksi fisi digunakan untuk memproduksi energi untuk pembangkit tenaga
nuklir dan juga sebagai penyebab ledakan pada senjata nuklir. Material yang
digunakan sebagai bahan baku dari energi nuklir dapat menghasilkan energi yang
sangat besar akibat dari reaksi berantai dari pembelahan inti atomnya. Hal ini
dikarenakan neuton yang dilepas dari reaksi fisi ini dapat memicu terjadinya reaksi
fisi yang berkelanjutan. Semakin banyak neuron yang dilepaskan maka kan memicu
banyaknya reaksi fisi yang terjadi.7
Energi yang sangat besar ini dapat dikontrol dengan menggunakan reaktor
nuklir. Pada senjata nuklir ledakan yang besar dihasilkan dari energi dari reaksi fisi
nuklir yang tidak terkontrol.9
Jumlah energi yang terkandung pada bahan bakar nuklir adalah beberapa
juta kali dari energi yang terkandung bahan bakar kimia (seperti bensin) dengan
berat yang sama. Ini mmbuat nuklir sebagai sumber energi yang menjanjikan, tetapi
produk buangan dari reaksi fisi nuklir ini sangat radioaktif dan produk buangan
tersebut dapat bertahan hingga ratusan tahun di alam. Selain itu, ketakutan akan
digunakannya energi nuklir ini sebagai senjata pemusnah massal, membuat energi
nuklir sebagai sumber energi utama masih diperdebatkan.
Reaktor pada reaksi fisi nuklir biasanya menggunakan tipe “Critical fission
reactors”. Pada reaktor ini, neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi digunakan untuk
menginduksi terjadinya reaksi fisi yang berulang-ulang, sehingga energi yang
dilepaskan dapat terkontrol. Reaktor ini digunakan untuk tiga tujuan yaitu sebagai
reactor power, research reactor, dan breeder reactor. Reaktor power digunakan
untuk memproduksi panas untuk tenaga nuklir. Research reactor digunakan unuk
memproduksi neutron atau sumber radioaktif untuk kepentingan penelitian, medis,
atau untuk tujuan lain. Sedangkan breeder reactor untuk memproduksi bahan bakar
nuklir. Kebayakan reaktor memproduksi pu-239 (bahan bakar nuklir) dari senyawa
U-238 (bukan bahan bakar nuklir).
Artikel terkait :
1. Balada PLTN di Indonesia
2. Nuklir Penyelamat Peradaban
3. Dilema Pembangunan PLTN di Indonesia
4. PLTN = Revolusi Kebiasaan Indonesia
5. Nuklir, Ancaman atau Solusi ?
6. Atasi Krisis Energi & Global Warming Dengan Teknologi Nuklir
7. Nuklir sebagai Solusi Bergengsi
8. Status Nuklir Ekonomis, tetapi Membawa Bencana
9. PLTN, Teknologi Prospektif Untuk Masa Depan
10. Nuklir Tidak Ramah Tapi Kita Membutuhkannya
11. Reaktor Energi Nuklir
12. Energi Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik
13. PLTN tunjang Produksi Listrik Indonesia
14. Bahaya Radio Aktif dari PLTN
15. Resiko dan Masalah dari PLTN
16. Proses kerja PLTN sebagai pembangkit listrik
17. Pemanfaatan energi Nuklir dan reaksi energi nuklir
Krisis Energi dan PLTN di Indonesia
19. Reaksi dan Energi Nuklir
20. Sejarah penggunaan Energi nuklir
21. Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
22. Energi nuklir dalam Memenuhi Listrik Indonesia
23. Prinsip kerja PLTN
24. PLTN di Indonesia
25. Sejarah singkat Pembangunan PLTN di Indonesia
26. Indonesia, Energi dan Teknologi Nuklir
Sejarah dan Penggunaan Energi Nuklir
Energi Nuklir Pertama kali di buat percobaan oleh fisikawan jerman Otto Hahn, Lise Meiner dan Fritz Strassman pada tahun 1938.Energi nuklir ini merupakan energi yang sangat besar. Energi nuklir Ini dapat digunakan sebagai sumber energi maupun senjata pemusnahPada perang dunia kedua, tepatnya oada tahun 1942 Enrico Fermi
menemukan raksi berantai dari nuklir yang menghasilkan energi tinggi dengan
menggunakan bahan plutonium. Plutonium inilah yang digunakan sebagai bahan
dasar bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki, Jepang.
Energi nuklir sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan reaktor nuklir
digunakan pertama kali pada tanggal 20 desember 1951 di dekat kota Arco, Idaho.
Energi yang dihasilkan sekitar 100 kW.
Dari tahun ke tahun kapasitas energi dari reaktor nuklir mengalami
perkembangan pesat. Pada tahun 1960,1 gigawatt energi dihasilkan, sedangkan
pada tahun 1970, 100 gigawatt dihasilkan dan pada tahun 1980 300 giga watt energi
nuklir dihasilkan. Setelah tahun 1980 kapasitas energi yang dihasilkan tidak terlalu
meningkat pesat. Sampai tahun 2005 ini, baru 366 gigawatt energi dihasilkan.
Gerakan untuk menentang adanya program tenaga nuklir, baru dimulai pada
akhir abad 20. Hal ini didasarkan dari ketakutan akan adanya “nuclear accident”
dan ketakutan akan adanya bahaya radiasi yang tidak kelihatan dari tenaga nuklir
itu sendiri. Selain itu kekhawatiran akan adanya kebocoran dari sistem
penyimpanannya. Apalagi setelah adanya kecelakaan nuklir di Three mile Island
dan chernobyl.
Reaktor Air Ringan (Light Water Reactor, LWR)
Di antara PLTN yang masih beroperasi di dunia, 80 % adalah PLTN tipe Reaktor Air Ringan
(LWR). Reaktor ini pada awalnya dirancang untuk tenaga penggerak kapal selam angkatan
laut Amerika. Dengan modifikasi secukupnya dan peningkatan daya seperlunya kemudian
digunakan dalam PLTN. PLTN tipe ini dengan daya terbesar yang masih beroperasi pada
saat ini (tahun 2003) adalah PLTN Chooz dan Civaux di Perancis yang mempunyai daya
1500 MWe, dari kelas N-4 Perancis. Reaktor Air Ringan dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu Reaktor Air Didih dan Reaktor Air Tekan (pendingin tidak mendidih), kedua
golongan ini menggunakan air ringan sebagai bahan pendingin dan moderator.
Pada tipe reaktor air ringan sebagai bahan bakar digunakan uranium dengan pengayaan
rendah sekitar 2% - 4%; bukan uranium alam karena sifat air yang menyerap neutron.
Kemampuan air dalam memoderasi neutron (menurunkan kecepatan/ energi neutron) sangat
baik, maka jika digunakan dalam reaktor (sebagai moderator neutron dan pendingin) ukuran
teras reaktor menjadi lebih kecil (kompak) bila dibandingkan dengan reaktor nuklir tipe reaktor
gas dan reaktor air berat.
Artikel terkait :
1. Balada PLTN di Indonesia
2. Nuklir Penyelamat Peradaban
3. Dilema Pembangunan PLTN di Indonesia
4. PLTN = Revolusi Kebiasaan Indonesia
5. Nuklir, Ancaman atau Solusi ?
6. Atasi Krisis Energi & Global Warming Dengan Teknologi Nuklir
7. Nuklir sebagai Solusi Bergengsi
8. Status Nuklir Ekonomis, tetapi Membawa Bencana
9. PLTN, Teknologi Prospektif Untuk Masa Depan
10. Nuklir Tidak Ramah Tapi Kita Membutuhkannya
11. Reaktor Energi Nuklir
12. Energi Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik
13. PLTN tunjang Produksi Listrik Indonesia
14. Bahaya Radio Aktif dari PLTN
15. Resiko dan Masalah dari PLTN
16. Proses kerja PLTN sebagai pembangkit listrik
17. Pemanfaatan energi Nuklir dan reaksi energi nuklir
Krisis Energi dan PLTN di Indonesia
19. Reaksi dan Energi Nuklir
20. Sejarah penggunaan Energi nuklir
21. Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
22. Energi nuklir dalam Memenuhi Listrik Indonesia
23. Prinsip kerja PLTN
24. PLTN di Indonesia
25. Sejarah singkat Pembangunan PLTN di Indonesia
26. Indonesia, Energi dan Teknologi Nuklir
menemukan raksi berantai dari nuklir yang menghasilkan energi tinggi dengan
menggunakan bahan plutonium. Plutonium inilah yang digunakan sebagai bahan
dasar bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki, Jepang.
Energi nuklir sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan reaktor nuklir
digunakan pertama kali pada tanggal 20 desember 1951 di dekat kota Arco, Idaho.
Energi yang dihasilkan sekitar 100 kW.
Dari tahun ke tahun kapasitas energi dari reaktor nuklir mengalami
perkembangan pesat. Pada tahun 1960,1 gigawatt energi dihasilkan, sedangkan
pada tahun 1970, 100 gigawatt dihasilkan dan pada tahun 1980 300 giga watt energi
nuklir dihasilkan. Setelah tahun 1980 kapasitas energi yang dihasilkan tidak terlalu
meningkat pesat. Sampai tahun 2005 ini, baru 366 gigawatt energi dihasilkan.
Gerakan untuk menentang adanya program tenaga nuklir, baru dimulai pada
akhir abad 20. Hal ini didasarkan dari ketakutan akan adanya “nuclear accident”
dan ketakutan akan adanya bahaya radiasi yang tidak kelihatan dari tenaga nuklir
itu sendiri. Selain itu kekhawatiran akan adanya kebocoran dari sistem
penyimpanannya. Apalagi setelah adanya kecelakaan nuklir di Three mile Island
dan chernobyl.
Reaktor Air Ringan (Light Water Reactor, LWR)
Di antara PLTN yang masih beroperasi di dunia, 80 % adalah PLTN tipe Reaktor Air Ringan
(LWR). Reaktor ini pada awalnya dirancang untuk tenaga penggerak kapal selam angkatan
laut Amerika. Dengan modifikasi secukupnya dan peningkatan daya seperlunya kemudian
digunakan dalam PLTN. PLTN tipe ini dengan daya terbesar yang masih beroperasi pada
saat ini (tahun 2003) adalah PLTN Chooz dan Civaux di Perancis yang mempunyai daya
1500 MWe, dari kelas N-4 Perancis. Reaktor Air Ringan dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu Reaktor Air Didih dan Reaktor Air Tekan (pendingin tidak mendidih), kedua
golongan ini menggunakan air ringan sebagai bahan pendingin dan moderator.
Pada tipe reaktor air ringan sebagai bahan bakar digunakan uranium dengan pengayaan
rendah sekitar 2% - 4%; bukan uranium alam karena sifat air yang menyerap neutron.
Kemampuan air dalam memoderasi neutron (menurunkan kecepatan/ energi neutron) sangat
baik, maka jika digunakan dalam reaktor (sebagai moderator neutron dan pendingin) ukuran
teras reaktor menjadi lebih kecil (kompak) bila dibandingkan dengan reaktor nuklir tipe reaktor
gas dan reaktor air berat.
Artikel terkait :
1. Balada PLTN di Indonesia
2. Nuklir Penyelamat Peradaban
3. Dilema Pembangunan PLTN di Indonesia
4. PLTN = Revolusi Kebiasaan Indonesia
5. Nuklir, Ancaman atau Solusi ?
6. Atasi Krisis Energi & Global Warming Dengan Teknologi Nuklir
7. Nuklir sebagai Solusi Bergengsi
8. Status Nuklir Ekonomis, tetapi Membawa Bencana
9. PLTN, Teknologi Prospektif Untuk Masa Depan
10. Nuklir Tidak Ramah Tapi Kita Membutuhkannya
11. Reaktor Energi Nuklir
12. Energi Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik
13. PLTN tunjang Produksi Listrik Indonesia
14. Bahaya Radio Aktif dari PLTN
15. Resiko dan Masalah dari PLTN
16. Proses kerja PLTN sebagai pembangkit listrik
17. Pemanfaatan energi Nuklir dan reaksi energi nuklir
Krisis Energi dan PLTN di Indonesia
19. Reaksi dan Energi Nuklir
20. Sejarah penggunaan Energi nuklir
21. Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
22. Energi nuklir dalam Memenuhi Listrik Indonesia
23. Prinsip kerja PLTN
24. PLTN di Indonesia
25. Sejarah singkat Pembangunan PLTN di Indonesia
26. Indonesia, Energi dan Teknologi Nuklir
Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
Energi Nuklir, sebagi salah satu sumber Energi, Energi Nuklir adalah Energi yang paling ditakutkan. Yang di takutkan dari Energi Nuklir adalah bahayanya bagi keselamatan dan kesehatan hidup manusia. Berikut ini adalah beberapa kelemahan dan kelebihan Energi Nuklir sebagai sumber Energi
Kelebihan :Bahan bakarnya tidak mahal, Mudah untuk dipindahkan (dengan
sistem keamanan yang ketat), Energinya sangat tinggi, dan Tidak mempunyai efek
rumah kaca dan hujan asam
Kelemahan: Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya
disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri, Masalah kepemilikan
energi nuklir disebabkan karena bahayanya
massal dan Produk buangannya yang sangat radioaktif
nuklir sebagai senjata pemusnah
Jadi Energi nuklir apakah bisa di jadikan Energi alternatif?
Artikel terkait :
1. Balada PLTN di Indonesia
2. Nuklir Penyelamat Peradaban
3. Dilema Pembangunan PLTN di Indonesia
4. PLTN = Revolusi Kebiasaan Indonesia
5. Nuklir, Ancaman atau Solusi ?
6. Atasi Krisis Energi & Global Warming Dengan Teknologi Nuklir
7. Nuklir sebagai Solusi Bergengsi
8. Status Nuklir Ekonomis, tetapi Membawa Bencana
9. PLTN, Teknologi Prospektif Untuk Masa Depan
10. Nuklir Tidak Ramah Tapi Kita Membutuhkannya
11. Reaktor Energi Nuklir
12. Energi Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik
13. PLTN tunjang Produksi Listrik Indonesia
14. Bahaya Radio Aktif dari PLTN
15. Resiko dan Masalah dari PLTN
16. Proses kerja PLTN sebagai pembangkit listrik
17. Pemanfaatan energi Nuklir dan reaksi energi nuklir
Krisis Energi dan PLTN di Indonesia
19. Reaksi dan Energi Nuklir
20. Sejarah penggunaan Energi nuklir
21. Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
22. Energi nuklir dalam Memenuhi Listrik Indonesia
23. Prinsip kerja PLTN
24. PLTN di Indonesia
25. Sejarah singkat Pembangunan PLTN di Indonesia
26. Indonesia, Energi dan Teknologi Nuklir
Kelebihan :Bahan bakarnya tidak mahal, Mudah untuk dipindahkan (dengan
sistem keamanan yang ketat), Energinya sangat tinggi, dan Tidak mempunyai efek
rumah kaca dan hujan asam
Kelemahan: Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya
disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri, Masalah kepemilikan
energi nuklir disebabkan karena bahayanya
massal dan Produk buangannya yang sangat radioaktif
nuklir sebagai senjata pemusnah
Jadi Energi nuklir apakah bisa di jadikan Energi alternatif?
Artikel terkait :
1. Balada PLTN di Indonesia
2. Nuklir Penyelamat Peradaban
3. Dilema Pembangunan PLTN di Indonesia
4. PLTN = Revolusi Kebiasaan Indonesia
5. Nuklir, Ancaman atau Solusi ?
6. Atasi Krisis Energi & Global Warming Dengan Teknologi Nuklir
7. Nuklir sebagai Solusi Bergengsi
8. Status Nuklir Ekonomis, tetapi Membawa Bencana
9. PLTN, Teknologi Prospektif Untuk Masa Depan
10. Nuklir Tidak Ramah Tapi Kita Membutuhkannya
11. Reaktor Energi Nuklir
12. Energi Nuklir Sebagai Pembangkit Listrik
13. PLTN tunjang Produksi Listrik Indonesia
14. Bahaya Radio Aktif dari PLTN
15. Resiko dan Masalah dari PLTN
16. Proses kerja PLTN sebagai pembangkit listrik
17. Pemanfaatan energi Nuklir dan reaksi energi nuklir
Krisis Energi dan PLTN di Indonesia
19. Reaksi dan Energi Nuklir
20. Sejarah penggunaan Energi nuklir
21. Energi Nuklir : Kelebihan dan Kelemahan
22. Energi nuklir dalam Memenuhi Listrik Indonesia
23. Prinsip kerja PLTN
24. PLTN di Indonesia
25. Sejarah singkat Pembangunan PLTN di Indonesia
26. Indonesia, Energi dan Teknologi Nuklir
Langganan:
Postingan (Atom)